BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari
sentralisasi ke desentralisasi mendorong terjadinya perubahan dan pembaharuan
pada beberapa aspek pendidikan, termasuk kurikulum. Dalam kaitan ini kurikulum
sekolah dasar pun menjadi perhatian dan pemikiran-pemikiran baru, sehingga
mengalami perubahan-perubahan kebijakan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 Ayat (2) ditegaskan bahwa kurikulum pada
semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi
sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Atas dasar
pemikiran itu maka dikembangkanlah apa yang dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan.
Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Sesuai dengan amanat Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
tahun 2005 bahwa Kurikulum Satuan Pendidikan pada Jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta berpedoman
pada panduan dari Badan Standar Nasional Pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar SDN 2
Sindanglaya ini dikembangkan sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar
dan menengah. Kurikulum ini disusun oleh satu tim penyusun yang terdiri atas
unsur sekolah dan komite sekolah di bawah koordinasi dan suvervisi Pengawas
TK/SD UPTD Pendidikan dan
Kebudayaan Kecamatan Sobang, Kepala UPTD Pendidikan dan kebudayaan Kecamatan
Sobang serta Tim Pembina dan Pengembang Kurikulum Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak.
Pengembangan kurikulum ini didasarkan pada Tujuan dan prinsip-prinsip sebagai
berikut;
B. Tujuan Pengembangan KTSP
Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan yang kemudian dikenal dengan singkatan KTSP ini, selain merupakan
kurikulum operasional juga merupakan pedoman pelaksanaan setiap kegiatan di
sekolah.
Walaupun KTSP ini pada akhirnya
tetap hanya sebuah dokumen, akan tetapi apabila terlaksanakan di lapangan dalam
proses pembelajaran dengan baik (baik di kelas maupun di luar kelas ),
berlangsung secara efektif dan mampu membangkitkan aktivitas dan kreatifitas
anak, maka eksistensinya sangat berarti bagi sekolah. Dalam hal ini para
pelaksana kurikulum (guru) yang akan membumikan KTSP ini dalam proses
pembelajaran sungguh-sungguh serta mampu menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan dan mengasyikkan bagi peserta didik, sehingga peserta didik betah
di sekolah. Maka pembelajaran di sekolah dasar hendaknya bersifat mendidik,
mencerdaskan, membangkitkan aktivitas dan kreatifitas peserta didik, efektif,
demokratis, menyenangkan dan mengasyikkan. Dengan semangat seperti itulah KTSP
ini akan menjadi pedoman yang dinamis bagi penyelenggaraan pendidikan dan
pembelajaran di SDN 2 Sindanglaya Kecamatan Sobang
C. Prinsip-Prinsip Pengembangan KTSP
KTSP dikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi
dan supervisi Dinas Pendidikan atau Departemen Agama Kabupaten/ Kota untuk
Pendidikan Dasar dan Provinsi untuk Pendidikan Menengah. Pengembangan KTSP
mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang
disusun BNSP, serta memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah/ Madrasah.
Penyusunan KTSP untuk Pendidikan Khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh Dinas
Pendidikan Provinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan
kurikulum yang disusun BNSP.
KTSP dikembangkan berdasatkan
prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Berpusat
pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan
berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk
mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta
didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan
pembelajaran berpusat pada peserta didik.
2.
Beragam dan Terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan
memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang
dan jenis pendidikan, serta mengahrgai dan tidak diskriminatif terhadap
perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan
jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan
lokal dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.
3.
Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas
dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang
secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan
pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
4.
Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan
dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi
pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan
kemasyarakatan, dunia uasaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan
keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan
akademik, keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
5.
Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup
keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang
direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang
pendidikan.
6.
Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada
proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara
unsur-unsur pendidikan formal, non formal dan informal dengan memperhatikan
kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seutuhnya.
7.
Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan
memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan
daerah harus saling mengisi dan diupayakan sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal
Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
D. PENGERTIAN
1.
Kurikulum
Kurikulum berasal dari bahasa
Yunani, yang dalam bahasa Indonesia memiliki
makna “ seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu .“
2.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KTSP adalah kurikulum
operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan,
struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan,
silabus dan RPP.
3.
Silabus
Silabus adalah rencana
pembelajaran pada suatu dan /atau kelompok mata pelajaran/ tema tertentu yang
mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/ bahan/
alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi
dasar ke dalam materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Contoh silabus terdapat pada lampiran.
4.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Perencanaan proses pembelajaran
meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat
sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran,
sumber belajar dan penilaian hasil belajar. Contoh Rencana pelaksanaan
pembelajaran SD terdapat pada lampiran.
BAB
II
TUJUAN
A.
TUJUAN PENDIDIKAN
1.
Tujuan
Pendidikan Nasional
Tujuan Pendidikan Nasional
sebagaimana tercantum dalam Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 bahwa :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
2. Tujuan Pendidikan Dasar
Tujuan Pendidikan Dasar adalah
meletakkan dasar-dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
B.
VISI SEKOLAH
- Terwujudnya insan yang cerdas berahlak mulia, kreatif dan kompetitif dalam dunia Global
- Unggul bidang prestasi,bijak dalam masyarakat
C. MISI SEKOLAH
·
Menumbuhkembangkan penghayatan terhadap ajaran
agama, budaya, dan budi pekerti yang menjadi sumber kearifan dalam bertindak.
·
Mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler dalam bidang
Pramuka, kesenian, olah raga,dan keterampilan.
·
Melaksanakan pembelajaran, bimbingan, dan pelatihan
secara efektif, efisien dan berkesinambungan sehingga siswa dapat memperoleh
hasil belajar yang optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
·
Menciptakan kondisi
pola hidup sehat
·
Memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan
kepada seluruh siswa untuk dapat digunakan dalam kehidupan bermasyarakat.
·
Membangun citra positif dimasyarakat
D.
TUJUAN SDN 2 SINDANGLAYA
·
Rata-rata pencapaian nilai selisih (gain score achievement) ujian akhir nasional minimal : +0,5
·
Mampu mencapai peringkat antara 1 sampai dengan 10
besar dalam Lomba-lomba ( Olympiade Mata Pelajaran, Olah Raga Siswa
Nasional dan Seni) . Tingkat Kecamatan/Kabupaten
·
Siswa dapat melanjutkan ke SMP/MTs minimal 95 %
·
Setiap siswa minimal menguasai Baca Tulis dan
berhitung (Calistung)
BAB III
STRUKTUR
DAN MUATAN KURIKULUM
A. STRUKTUR
KURUKULUM
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa struktur dan muatan kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah meliputi lima
kelompok mata pelajaran sebagai berikut:
1)
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2)
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
3)
kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
4)
kelompok mata pelajaran estetika; dan
5)
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Cakupan
setiap kelompok mata pelajaran untuk jenjang SD/MI/SDLB disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1.
Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
No
|
Kelompok
Mata Pelajaran
|
Cakupan
|
1.
|
Agama dan Akhlak Mulia
|
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan
agama.
|
2.
|
Kewarganega-raan dan Kepribadian
|
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik
akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran
dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara,
penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian
lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial,
ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
|
3.
|
Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
|
Kelompok
mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SD/MI/SDLB dimaksudkan
untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi,
serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis,
kreatif dan mandiri.
|
4.
|
Estetika
|
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk
meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan
mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan
mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik
dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup,
maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan
yang harmonis.
|
5.
|
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
|
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
kesehatan pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta
menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan
perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif
kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan
narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial
untuk mewabah.
|
Selanjutnya
dalam Pasal 7 Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan dijelaskan pula bahwa:
1)
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia pada SD/MI/SDLB/Paket A dilaksanakan melalui
muatan dan/atau kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan
dan teknologi, estetika, jasmani, ilahraga, dan kesehatan.
2)
Kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian pada SD/MI/SDLB/Paket A, dilaksanakan melalui
muatan dan/atau kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan
budaya, dan pendidikan jasmani.
3)
Kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi pada SD/MI/SDLB/Paket A dilaksanakan melalui muatan
dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan
sosial, keterampilan/kejuruan, dan muatan lokal yang relevan.
4)
Kelompok mata pelajaran
estetika pada SD/MI/SDLB/Paket A dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan
bahasa, seni dan budaya, keterampian, dan muatan lokal yang relevan.
5)
Kelompok mata pelajaran
jasmani, olahraga, dan kesehatan pada SD/MI/SDLB/Paket A dilaksanakan melalui
muatan dan/atau kegiatan pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan,
ilmu pengetahuan alam, dan muatan lokal yang relevan.
Berdasarkan
ketentuan tersebut di atas, struktur Kurikulm Tingkat Satuan Pendidikan SDN 2 Sindanglaya
adalah seperti pada halaman berikut.
NO
|
Komponen
|
Alokasi Waktu
KTSP SD
|
|||||
KELAS
|
|||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
||
A
|
Mata Pelajaran
|
|
|
|
|
||
1
|
Pendidikan
Agama
|
|
4
|
4
|
4
|
||
2
|
Pendidikan
Kewarganegaraan
|
2
|
2
|
2
|
|||
3
|
Bahasa
Indonesia
|
5
|
5
|
5
|
|||
4
|
Matematika
|
5
|
5
|
5
|
|||
5
|
Ilmu Pengetahuan Alam |
4
|
4
|
4
|
|||
6
|
Ilmu Pengetahuan Sosial |
3
|
3
|
3
|
|||
7
|
Seni
Budaya dan Keterampilan
|
4
|
4
|
4
|
|||
8
|
Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
|
4
|
4
|
4
|
|||
B
|
Mulok :
|
|
|
|
|||
|
a. Bahasa
Daerah
|
2
|
2
|
2
|
|||
|
b. Bahasa
Inggris
|
2
|
2
|
2
|
|||
|
c. Baca Tulis Al-Quran ( B T A )
|
2
|
2
|
2
|
|||
|
|
|
|
|
|||
C
|
Pengembangan Diri
|
4*)
|
4*)
|
4*)
|
|||
|
|
|
|
|
|||
Jumlah
|
30
|
31
|
32
|
37
|
37
|
37
|
*) Ekuivalen 4 Jam Pembelajaran
Keterangan:
1. 1 (satu) Jam pelajaran alokasi waktu 35 menit.
2. Kelas 1, 2, dan 3 pendekatan Tematik, alokasi waktu per mata pelajaran diatur sendiri oleh SD/MI.
3. Kelas 4, 5, dan
6 pendekatan Mata Pelajaran.
4. Sekolah dapat memasukan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal
dan global, yang merupakan bagian dari
mata pelajaran yang diunggulkan.
5. Mengenai pembelajaran tematik sekolah dapat menentukan alokasi
waktu permata. pelajaran sedangkan dalam PBM menggunakan pendekatan tematik
B. MUATAN
LOKAL
.
Muatan Lokal di SDN 2 Sindanglaya:
1.
Bahasa Sunda
2.
Baca Tulis Alquran
3.
Bahasa Inggris
Muatan Lokal bahasa Sunda dan bahasa Inggris wajib
diberikan kepada seluruh siswa sedangkan bahasa inggris diwajibkan dari Kelas
III sampai kelas VI
C. PENGMBANGAN DIRI
DAN PEMBIASAAN
1. Pengembangan diri
Meliputi
beragam kegiatan ekstrakurikuler
sesuai dengan minat dan bakat siswa,
yang terdiri atas:
a. Kewiraan
1. Pramuka
2. Pasuspra (Pasukan Khusus Pengibar Bendera)
b. Olahraga dan Kesehatan
1. Bola Voli
2. Sepakbola
3. Bulu Tangkis
4. Tenis Meja
5. UKS dan Dokter Kecil
c. Seni
1. Seni Kerajinan
(Menganyam)
2. Seni Lukis dan
Kaligrafi
3. Seni Tari
4. Seni Musik dan Vokal
5. Khasidah dan Rebana
2. Kegiatan Pembiasan
a. Pembiasan Rutin
Merupakan proses
pembentukan akhlaq dan penanaman/ pengamalan ajaran Islam.
Adapun kegiatan
pembiasaan meliputi:
1.
Membiasakan Bersalaman
2.
Jum’at Bersih.
3.
Upacara Bendera
4.
Pembinaan Tilawah Qur’an
b. Pembiasaan Terprogram
Merupakan proses
pembentukan akhlaq dan penanaman/ pengamalan ajaran Islam.
Adapun kegiatan
pembiasaan meliputi:
1. Kegiatan
Keagamaan
a) Pesantren Ramadhan
b) Pelaksanaan PHBI
2. Kegiatan Keteladanan
a) Pembinaan
Ketertiban Pakaian Seragam Anak Sekolah (PSAS)
b) Pembinaan
Kedisiplinan
c) Penanaman
Nilai Akhlak Islami
d) Penanaman
Budaya Minat Baca
e) Penanaman
Budaya Keteladanan
· Penanaman Budaya
Bersih Diri
· Penanaman Budaya
Bersih Lingkungan Kelas dan Sekolah
· Penanaman Budaya
Lingkungan Hijau
· Peringatan Hari
Bumi dan Lingkungan Hidup
3. Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme
a. Peringatan Hari Kemerdekaan RI
b. Peringatan Hari Pahlawan
c. Peringatan Hari Pendidikan Nasional
d. Peringatan Hari Kartini
4 Pekan Kreativitas Siswa
a. Lomba Kreativitas
dan Karya Cipta / PLS2N
b. O2SN
5 Pembinaan
dan Bimbingan bagi Calon Siswa Teladan
5.1
Outdoor Learning & Training
a. Kunjungan Belajar
b. Study Banding
D. Pengaturan Beban
Belajar
Beban belajar yang digunakan adalah sistem
paket sebagaimana tertera dalam struktur
kurikulum, yaitu:
Kelas
|
Satu Jam Pembelajaran
Tatap Muka//Menit
|
Jumlah jam pembelajaran
Perminggu
|
Rata-rata
Minggu Efektif
Pertahun Ajaran
|
Waktu
Pembelajaran/Jam
Pertahun
|
1
|
35
|
26
|
37
|
962
|
2
|
35
|
27
|
37
|
999
|
3
|
35
|
28
|
37
|
1036
|
4
|
35
|
36
|
37
|
1332
|
5
|
35
|
36
|
37
|
1332
|
6
|
35
|
36
|
33
|
1221
|
5. Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM)
Semester
1
No
|
Mata Pelajaran
|
K e l a s
|
|||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
VI
|
||
1
|
Pendidikan
Agama Islam (PAI)
|
75
|
72
|
73
|
73
|
71
|
75
|
2
|
Pendidikan
Kewarganegaraan
|
75
|
71
|
71
|
71
|
73
|
74
|
3
|
Bahasa
Indonesia
|
73
|
71
|
71
|
73
|
73
|
70
|
4
|
Matematika
|
73
|
71
|
70
|
71
|
71
|
70
|
5
|
Ilmu Pengetahuan Alam |
73
|
71
|
71
|
72
|
73
|
70
|
6
|
Ilmu Pengetahuan Sosial |
73
|
73
|
71
|
71
|
72
|
70
|
7
|
Seni Budaya dan
Keterampilan
|
75
|
73
|
73
|
75
|
71
|
70
|
8
|
Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
|
75
|
74
|
72
|
75
|
71
|
75
|
B
|
Mulok :
|
|
|
|
|
|
|
|
a. Bahasa
Daerah (Sunda)
|
75
|
73
|
72
|
72
|
72
|
75
|
|
b. Bahasa
Inggris
|
-
|
-
|
71
|
70
|
71
|
70
|
|
c. Baca Tulis
Al-Qur’an
|
70
|
72
|
74
|
72
|
72
|
70
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Semester
2
No
|
Mata Pelajaran
|
K e l a s
|
|||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
VI
|
||
1
|
Pendidikan
Agama Islam (PAI)
|
75
|
72
|
73
|
73
|
71
|
75
|
2
|
Pendidikan
Kewarganegaraan
|
75
|
71
|
71
|
71
|
73
|
74
|
3
|
Bahasa
Indonesia
|
73
|
71
|
71
|
73
|
73
|
70
|
4
|
Matematika
|
73
|
71
|
70
|
71
|
71
|
70
|
5
|
Ilmu Pengetahuan Alam |
73
|
71
|
71
|
72
|
73
|
70
|
6
|
Ilmu Pengetahuan Sosial |
73
|
73
|
71
|
71
|
72
|
70
|
7
|
Seni Budaya dan
Keterampilan
|
75
|
73
|
73
|
75
|
71
|
70
|
8
|
Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
|
75
|
74
|
72
|
75
|
71
|
75
|
B
|
Mulok :
|
|
|
|
|
|
|
|
a. Bahasa
Daerah (Sunda)
|
75
|
73
|
72
|
72
|
72
|
75
|
|
b. Bahasa
Inggris
|
-
|
-
|
71
|
70
|
71
|
70
|
|
c. Pendidikan
Lingkungan Hidup
|
70
|
72
|
74
|
72
|
72
|
70
|
|
|
|
|
|
|
|
|
E.
Kenaikan Kelas dan Kelulusan
a. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir
tahun pelajaran
Kriteria Kenaikan Kelas :
1.
Siswa dinyatakan naik kelas setelah
menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di kelas yang
diikuti.
2. Tidak terdapat nilai di bawah KKM
3. Memiliki
nilai minimal Baik untuk aspek kepribadian pada semester yang diikuti.
B.. Kriteria
Kelulusan
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2. Memperoleh nilai minimal Baik untuk seluruh kelompok Mata Pelajaran; agama
dan akhlaq mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, estetika, jasmani olahraga
dan kesehatan.
3. Lulus Ujian Sekolah/Ujian Nasional
sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan Nasional yang berlaku.
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender
pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran,
minggu efektif, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
A. Alokasi Waktu
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan
pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran. Sekolah/madrasah dapat
mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pelajaran
setiap minggu, meliputi jumlah jam pelajaran untuk seluruh mata pelajaran
termasuk muatan lokal ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak
diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud.
Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur
akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari
besar nasional, dan hari libur khusus.
Hari libur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan/atau Keputusan Menteri Agama dalam
hal yang terkait dengan hari raya keagamaan. Kepala Daerah Tingkat
Kabupaten/Kota dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan
hari libur khusus.
Sekolah/madrasah atau sekolah pada daerah tertentu yang
memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan
sendiri tanpa me-ngurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran
efektif. Bagi sekolah/madrasah yang memerlukan kegiatan khusus dapat
mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif dan
waktu pembelajaran efektif.
Hari libur umum/nasional atau penetapan libur serentak
untuk jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
Pusat/Provinsi/Kabupaten/ Kota. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya
kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
B. Penetapan Kalender Pendidikan
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan
berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional dan/atau Keputusan Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan
hari raya keagamaan. Kepala Daerah Tingkat Kabupaten/Kota dan/atau organisasi
penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
3. Pemerintah pusat/provinsi/kabupaten/kota dapat menetapkan hari
libur serempak untuk satuan-satuan pendidikan.
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh
masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut
pada dokumen standar isi dengan memerhatikan ketentuan dari
pemerintah/pemerintah daerah.
5. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul
digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan ketentuan kurikulum.
6. Jumlah hari belajar efektif dalam 1 (satu) tahun pelajaran
adalah 263 (dua ratus enamsepuluh tiga) hari, sesuai dengan kurikulum yang
berlaku.
7. Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul-betul
digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum. Jumlah
jam belajar efektif setiap minggu untuk kelas I–III (dengan model pembelajaran
tematik) adalah 26–28 jam pelajaran, sedangkan untuk kelas IV–VI adalah 36 jam
pelajaran.
Berdasarkan ketentuan tersebut, maka
kalender pendidikan SD 2
Sindanglaya adalah seperti berikut.
ANALISIS BELAJAR
EFEKTIF
|
|||||||||
KALENDER
PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
|
|||||||||
TAHUN
PELAJARAN 2013/2014
|
|||||||||
A. SEMESTER I
|
|||||||||
BULAN
|
SEMESTER
|
Senin
|
Selasa
|
Rabu
|
Kamis
|
Jum’at
|
Sabtu
|
|
|
JUMLAH
|
KEGIATAN
|
||||||||
HARI
|
|
||||||||
Juli
2013
|
SEMESTER I
|
3
|
3
|
3
|
2
|
2
|
2
|
15
|
1-13 Libur Semester
|
15-17 Juli awal Belajar Semester I
|
|||||||||
Agustus
2013
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3
|
2
|
13
|
17 Agustus HUT Kemerdekaan RI
|
|
1-15 libur Menjelang dan
sesudah Idul Fitri. Idul Fitri
|
|||||||||
Sep-13
|
5
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
25
|
|
|
Oktober
2013
|
4
|
4
|
5
|
5
|
4
|
4
|
26
|
7-12 UTS Semester I
|
|
15 Libur Idul Adha 1434
H
|
|||||||||
Nov-13
|
4
|
3
|
4
|
4
|
5
|
5
|
25
|
5 Libur Tahun Baru Hijriah 1434 H
|
|
Desember
2013
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
18
|
9-14 Ulangan Semester I
|
|
21 Penyerahan Raport
|
|||||||||
23 – 31 Libur Semester I
|
|||||||||
Jumlah
|
|
|
|
|
|
|
122
|
-
|
|
B. SEMESTER II
|
|
|
|
|
|||||
|
SEMESTER
|
Senin
|
Selasa
|
Rabu
|
Kamis
|
Jum’at
|
Sabtu
|
|
|
BULAN
|
JUMLAH
|
KEGIATAN
|
|||||||
|
HARI
|
|
|||||||
Januari 2014
|
SEMESTER
II
|
4
|
3
|
4
|
4
|
3
|
3
|
21
|
1 -4 Libur Semester
|
14 Libur Nasional
|
|||||||||
31 Libur Nasional
|
|||||||||
Pebruari 2014
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
24
|
|
|
Maret 2014
|
5
|
4
|
4
|
4
|
4
|
5
|
26
|
3-8 UTS Semester Genap,
|
|
24-29 TKD
|
|||||||||
Apr-14
|
4
|
5
|
5
|
4
|
3
|
4
|
25
|
18 Libur Naional
|
|
Mei 2014
|
4
|
4
|
4
|
3
|
5
|
4
|
24
|
1,8,24 Libur Naional
|
|
Juni 2014
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
18
|
9-14 Ualangan Semester Genap
|
|
21 Penyerahan Raport
|
|||||||||
23-30 Libur Semeser Genap
|
|||||||||
Jumlah
|
|
|
|
|
|
|
138
|
|
|
TOTAH
(A+B)
|
|
|
|
|
|
|
|
260
|
|
KALENDER AKADEMIK
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
NO
|
TANGGAL
|
KEGIATAN
|
1
2
|
1-13 Juli
2013
15-17 Juli 2013
|
Libur Semester
Genap
Awal masuk
sekolah
|
3
4
|
1-15 Agustus
2013
17 Agustus 2013
|
Libur Menjelang dan sesudah Idul Fitri
Upacara HUT RI ke 67
|
5
7
|
7-13 Oktober 2013
15 Oktober 2013
|
Kegiatan UTS Semester I
Libur hari Idul Adha
|
8
|
5 Nopember 2013
|
Libur Tahun Baru Hijriah 1434
|
9
10
11
|
9-14 Desember 2013
21
Desember 2013
23-31 Desember
2013
|
Kegiatan Ulangan Akhir Semester I
Penyerahan
Raport
Libur akhir semester 1
|
12
13
14
|
1 Januari 2014
1 – 4 Januari 2014
14,31 Januari 2014
|
Libur Tahun baru Masehi
Libur Semester Ganjil
Libur Nasional
|
15
16
|
3-8 Maret 2014
24-29 Maret 2014
|
Kegiatan UTS Semester II
Kegiatan Tes Kemampuan Dasar
|
17
18
|
18 April 2014
14-30 April 2014
|
Libur Nasional
Prakiraan UN
|
19
20
21
22
|
1,8,24 Mei 2014
2 Mei 2014
2-17 Mei 2014
20 Mei 2014
|
Libur Nasional
Hardiknas
Prakiraan UN
Upacara Hari Kebangkitan Nasional
|
23
24
25
|
9-14 Juni 2014
21 Juni 2014
23-30 Juni 2014
|
Kegiatan Ujian Akhir Semester II
Penyerahan Rapor
Libur Akhir Semester II
|
BAB V
PENUTUP
Dengan telah selesainya
penyusunan Kurikulum ini, maka SDN 2 Sindanglaya telah memiliki acuan
untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran pada tahun pelajaran 2013/2014
Harapan kami,
Kurikulum yang kami susun ini telah
memenuhi syarat sehingga seluruh kegiatan yang kami rencanakan dapat berjalan
dengan lancar. Kami juga sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak,
khususnya para guru, karyawan, peserta didik, dan wali murid agar proses
pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal. Semoga Kurikulum ini dapat menjadi sarana bagi sekolah untuk
meningkatkan kualitas peserta didik secara lahiriah maupun batiniah.
pola pikir masyarakat sobang terhadap dunia pendidikan gimana?
BalasHapusAlhamdulilah sekarang sebagian masyarakat sobang terhadap dunia pendidikan mulai peduli
HapusMemasuki pembelajaran kurikulum 2013, banyak kepala sekolah masih sulik menyusun KTSP K.2013. Untung bapak poskan KTSP nya, sehingga teman terasa terbantu.
BalasHapusya mudah2an ada mamfatnya amin...
BalasHapus